No.
|
Kerajaan
|
Pemimpin/Sultan/Khalifah
|
1.
|
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
Pada tahun 614 M, Rasul Muhammad saw
mendapatkan banyak pengikut, dan mendapatkan pertentangan dari kaum Quraish.
Pada tahun 615 M melakukan hijjrah pertama ke Habsyah.
Pada tahun 616 M, awal dari
pemboikotan kaum Quraish kepada Bani Hasyim. Pada tahun 619 M adalah akhir dari
pemboikotan kaum Quraish kepada bani Hasyim. Namun juga merupakan tahun
kesedihan dengan meninggalnya istri beliau Khatijah dan paman beliau Abu
Thalib.
Pada tahun 620 M dihibur oleh
Malaikat Jibril dengan Isro’ Mi’roj sekaligus menerima perintah Sholat 5 waktu
langsung dari Allah SWT.
Pada tahun 621 M terjadi bai’at
Aqobah pertama dan disusul dengan bai’at Aqobah ke dua pada tahun 622 M.
Pada tahun 622 M melakukan hijjrah
ke Madinah. Pada tahun 624 terjadi pertempuran Badar/perang Badar dan
pengusiran bani Qoinuqo’ dari Madinah oleh Rasulullah Muhammad saw.
Pada tahun 625 M terjadi
pertempuran/perang Uhud, pengusiran Bani Nadhir, dan terjadi perang Zaturriqo’.
Pada tahun ini juga merupakan tahun kelahiran cucu Nabi yang bernama Husein bin
Ali ra.
Pada tahun 626 M terjadi
penyerangan ke Dumat Al Jandal di Suriah.
Pada tahun 627 M terjadi perang
Khandak, dan juga terjadi penghancuran Bani Quraidhoh.
Pada tahun 628 M terjadi
perjanjian Hudaibiyah, melakukan Umroh ke Makkah dan terjadi perang Khaibar.
Pada tahun 629 M melakukan Ibadah
Haji dan 5 Jumadil Awal 8 H terjadi perang Mu’tah. ‘Abdullah bin Rawanah
radhiyallahu ‘anhu lantas mengobarkan semangat juang para sahabat radhiyallahu
‘anhum pada waktu itu dengan perkataannya , “Demi Allah, sesungguhnya perkata
yang kalian tidak sukai ini adalah perkata yang kamu keluar mencarinya, yaitu
syahadah (gugur dimedan perang dijalan Allah Azza wa Jalla). Kita itu tidak
berjuang karena karena jumlah pasukan atau kekuatan. Kita berjuang untuk agama
ini yang Allah Azza wa Jalla telah memuliakan kita dengannya. Bergeraklah.
Hanya ada salah satu dari dua kebaikan : kemenangan atau gugur (syahid) di
medan perang.”
Khalid rahimahullah berkata,
“Telah patah Sembilan pedang ditanganku, tidak tersisa kecuali pedang buatan
Yaman.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
“
|
Orang-orang yang menyakini bahwa mereka akan menemui
Allah berkata, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah? Dan Allah beserta orang-orang yang
sabar”. (Al-Baqarah 2:249)
|
”
|
Pada tahun 630 M terjadi
pembukaan kota Makkah (Fathu Makkah), terjadi perang Hunai dan Autas, serta
terjadi pendudukan atas Thoif.
Pada tahun 631 M, Rasulullah
Muhammad saw berhasil menguasai sebagian besar wilayah Arab.
Pada tahun 632 M terjadi perang
Tabuk, peristiwa Haji Wada’, dan meninggalnya Rasulullah saw pada tanggal 8
Juni di Madinah.
|
Masa
Kenabian
Muḥammad
bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim
(lahir
di Mekkah, 20 April 570 – meninggal di Madinah, 8 Juni 632 pada umur 62
tahun)
|
2.
|
|
Khalifah ke-1 Abu Bakar ash-Shiddiq
(573 - 634 M,
menjadi khalifah 632 - 634 M)
|
3.
|
|
Khalifah ke-2 Umar bin Khattab
(586-590 - 644 M,
menjadi khalifah 634 - 644 M)
|
4.
|
Dari
waktu khalifah ketiga Islam, ‘Utsman’ (644-656) utusan dan pedagang Muslim
tiba di China dan harus melewati rute laut Nusantara. Melalui hal inilah
kontak utusan Arab antara tahun 904 dan pertengahan abad ke-12 diperkirakan
telah terlibat dalam negara perdagangan maritim Sriwijaya di Sumatra.
|
Khalifah
ke-3 Utsman ra
(644M
– 656M)
|
5.
|
Nama
Aslinya Haydar bin Abu Thalib
(Haydar
berarti singa, Ali berarti tinggi)
|
Khalifah
ke-4 Ali bin Abu Thalib
Menjadi Khalifah selama 5 th (656 –
661)
|
6.
|
Muawiyah bin Abu Sufyan dianggap tidak
mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ketika dia naik tahta, yang
menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada
pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah
sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di
kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali
dan berkelanjutan.
Kronologi Bani Ummayyah
Kekhalifahan Utama di Damaskus
- Muawiyah I bin Abu Sufyan, 41-61 H / 661-680 M
- Yazid I bin Muawiyah, 61-64 H / 680-683 M
- Muawiyah II bin Yazid, 64-65 H / 683-684 M
- Marwan I bin al-Hakam,
65-66 H / 684-685 M
- Abdullah bin Zubair bin Awwam, (peralihan pemerintahan,
bukan Bani Umayyah).
- Abdul-Malik bin Marwan, 66-86 H / 685-705 M
- Al-Walid I bin Abdul-Malik, 86-97 H / 705-715 M
- Sulaiman bin Abdul-Malik, 97-99 H / 715-717 M
- Umar II bin Abdul-Aziz,
99-102 H / 717-720 M
- Yazid II bin Abdul-Malik, 102-106 H / 720-724 M
- Hisyam bin Abdul-Malik, 106-126 H / 724-743 M
- Al-Walid II bin Yazid II, 126-127 H / 743-744 M
- Yazid III bin al-Walid, 127 H / 744 M
- Ibrahim bin al-Walid, 127 H / 744 M
- Marwan II bin Muhammad
(memerintah di Harran, Jazira),
127-133 H / 744-750 M
Keamiran di Kordoba
Kekhalifahan di Kordoba
- Abdur-rahman III,
929-961
- Al-Hakam
II, 961-976
- Hisyam
II, 976-1008
- Muhammad II,
1008-1009
- Sulaiman,
1009-1010
- Hisyam
II, 1010-1012
- Sulaiman,
dikembalikan, 1012-1017
- Abdur-rahman IV,
1021-1022
- Abdur-rahman V,
1022-1023
- Muhammad III,
1023-1024
- Hisyam III, 1027-1031
|
Khalifah
Umayyah
(661M–750M)
Kekhalifahan Kordoba
(929M – 1031M)
718 (atau 722, menurut sumber-sumber
lain) hingga tahun 1492.
Muhammad XII menyerah kepada Ferdinand
dan Isabella, mengakhiri kekuasaan Islam di Iberia.
|
7.
|
Ketika Yazid bin Muawiyah naik tahta,
sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya.
Yazid bin Muawiyah kemudian mengirim surat kepada gubernur Madinah,
memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan
cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husain bin Ali Ibnul Abu Thalib
dan Abdullah bin Zubair Ibnul Awwam.
|
Husain
bin Ali
Khalifah di Madinah, Pada tahun 680 M
Abdullah
bin Zubair
pada tahun 680 - 73 H/692 M.
|
8.
|
Kronologi
Kekhalifahan Bani Abbasiyyah
750 - Abu al-Abbas al-Saffah menjadi
Khalifah pertama Bani Abbasiyah.
752 - Bermulanya Kekhalifahan Bani
Abbasiyah.
755 - Pemberontakan Abdullah bin Ali.
Pembunuhan Abu Muslim.
756 - Abd ar-Rahman I mendirikan kerajaan
Bani Umayyah di Spanyol.
763 - Pembangunan kota Bagdad. Kekalahan
tentara Abbasiyyah di Spanyol.
786 - Harun ar-Rasyid menjadi Khalifah.
792 - Serangan ke utara Perancis.
800 - Kaidah keilmuan mulai terbentuk.
Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805 - Kampanye melawan Byzantium. Merebut
Pulau Rhodes dan Siprus.
809 - wafatnya Harun ar-Rasyid. al-Amin
dilantik menjadi khalifah.
814 - Perang saudara antara al-Amin dan
al-Ma'mun. al-Amin terbunuh dan al-Ma'mun menjadi khalifah.
1000 - Masjid Besar Cordoba dibangun.
1005 - Multan dan Ghur ditawan.
1055 - Baghdad dikuasai oleh tentara
Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyah-Seljuk dimulai sampai sekitar tahun 1258
ketika tentara Mongol menghancurkan Baghdad.
1071 - Peristiwa Manzikert. Sulthan Alp
Arselan beserta pasukannya yang hanya berjumlah 15.000 tentara berhasil
mengalahkan gabungan tentara salib yang dipimpim oleh Kaisar Romanus IV yang
berjumlah 200.000 tentara.
1072 - Sulthan Alp Arselan berhasil
menguasai Asia Tengah (Anatolia). dan meneruskan kepungannya terhadap
kerajaan Byzantium.
1085 - Tentara Kristen menawan Toledo,
Spanyol.
1091 - Bangsa Norman merebut Sisilia,
pemerintahan Muslim di sana berakhir.
1095 - Perang Salib pertama dimulai.
1099 - Tentara Salib merebut
Baitulmuqaddis. Mereka membunuh semua penduduknya.
1144 - Nur al-Din merebut Edessa dari
tentara Salib. Perang Salib Kedua dimulai.
1187 - Salahuddin Al-Ayubbi merebut
Baitulmuqaddis dari tentara Salib. Perang Salib Ketiga dimulai.
1194 - Tentara Muslim merebut Delhi,
India.
1236 - Tentara Salib merebut Cordoba,
Spanyol.
1258 - Tentara Mongol menyerang dan
memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh. Kejatuhan Baghdad. Tamatnya
pemerintahan Kerajaan
Bani
Abbasiyyah di Baghdad.
|
Khalifah
Abbasiyah
(750M – 1258M)
|
9.
|
Kemudian di bawah kepimpinan Tugril Beq (.... - 1063), Dinasti Seljuk
berhasil mengalahkan Dinasti Gaznawiyah dan menguasai wilayah tersebut,
Tugril Beq menduduki jabatan sultan dan secara resmi mendapat pengakuan dari
Khalifah Abbasiyah saat itu. Daerah kekuasaan Tugril Beq meliputi Iran dan
Transoksania. Ia lalu memperluas kekuasaanya hingga hampir ke seluruh Iran.
Pada masa kejayaannya, Tugril Beq mengontrol kekhalifahan
Abbasiah
pada tahun 447 H/1055 M.
|
Dinasti
Saljuk
Museum
Turki Saljuk
Karavanserai
|
10.
|
Wilayah kekuasaan Dinasti Samaniah
(Samanid) (819 - 999)
|
|
11.
|
Dinasti Ayubiyyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayubbi yang
bersama Shirkuh menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus
pada 1169. Nama ini berasal dari ayah Salahuddin, Najm ad-Din Ayyub. Pada
tahun 1171, Salahuddin menggulingkan Khalifah Fatimiyyah terakhir
Sultan Sholahuddin Al Ayubi
|
Dinasti Ayubiyah
1171 – 1341
Setelah kematian Salahuddin, anak lelakinya berebut pembagian kekaisaran,
hingga pada 1200 adik Salahuddin, Al-Adil, berhasilmengambil alih
atas seluruh kekaisaran. Proses yang sama terjadi pada kematian Al-Adil pada 1218, dan pada anak
lelakinya Al-Kamil yang meninggal pada
1238, tetapi Ayubiyyah tetap kuat. Pada 1250 Turanshah,
Sultan Mesir Ayubiyyah terakhir, telah dibunuh dan digantikkan oleh
jenderal-budak Mamluknya
Aibek, yang mendirikan Dinasti Bahri.
Ayyubiyyah terus menguasai Damaskus dan Aleppo hingga tahun 1260 ketika
mereka dikuasai oleh Mongol dan setelah kekalahan mongol di Ain Jalut, seluruh Suriah jatuh ke Mamluk
|
12.
|
Ketika al-Malik al-Salih
meninggal (1249 M), anaknya, Turansyah, naik tahta sebagai
Sulthan. Golongan Mamalik merasa terancam karena Turansyah lebih dekat kepada
tentara asal Kurdi
daripada mereka. Pada tahun 1250 M Mamalik di bawah pimpinan Aybak dan Baybars
berhasil membunuh Turansyah. Istri al-Malik al-Salih, Syajarah al-Durr,
seorang yang juga berasal dari kalangan Mamalik berusaha mengambil kendali
pemerintahan, sesuai dengan kesepakatan golongan Mamalik itu. Kepemimpinan Syajarah al-Durr
berlangsung sekitar tiga bulan. Ia kemudian kawin dengan seorang tokoh Mamalik
bernama Aybak dan menyerahkan tampuk
kepemimpinan kepadanya sambil berharap dapat terus berkuasa di belakang
tabir. Akan tetapi segera setelah itu Aybak membunuh Syajarah al-Durr dan
mengambil sepenuhnya kendali pemerintahan. Pada mulanya, Aybak mengangkat seorang keturunan
penguasa Ayyubiyah
bernama Musa sebagai Sultan "syar'i" (formal) disamping dirinya
yang bertindak sebagai penguasa yang sebenarnya. Namun, Musa akhirnya dibunuh
oleh Aybak. Ini merupakan akhir dari
dinasti Ayyubiyah
di Mesir dan awal dari kekuasaan dinasti Mamalik.
Aybak berkuasa selama tujuh tahun (1250-1257
M). Setelah meninggal ia digantikan oleh anaknya, Ali yang masih berusia
muda. Ali kemudian mengundurkan diri pada tahun 1259 M dan digantikan
oleh wakilnya, Qutuz.
Setelah Qutuz naik
tahta, Baybars
yang mengasingkan diri ke Syria karena tidak senang dengan kepemimpinan Aybak kembali ke Mesir. Di awal
tahun 1260 M Mesir
terancam serangan bangsa Mongol yang sudah berhasil menduduki hampir seluruh dunia
Islam. Kedua tentara bertemu di Ayn Jalut, dan pada tanggal 13
September 1260 M, tentara Mamalik di bawah pimpinan Qutuz, Baybars dan Syaikhul Islam
Ibn Taimiyyah Rahimahullah berhasil menghancurkan pasukan Mongol tersebut.
Kemenangan atas tentara Mongol ini membuat kekuasaan Mamalik di Mesir menjadi
tumpuan harapan umat Islam di sekitarnya. Penguasa-penguasa di Syria segera
menyatakan sumpah setia kepada penguasa Mamalik.
Tentara Mamluk
Pasukan Mamluk pertama dikerahkan pada zaman Abbasiyyah
pada abad
ke-9. Bani Abbasiyyah merekrut tentara-tentara ini dari kawasan Kaukasus dan Laut Hitam
dan mereka ini pada mulanya bukanlah orang Islam. Dari Laut Hitam direkrut bangsa
Turki dan kebanyakan dari suku
Kipchak.
Keistimewaan tentara Mamluk ini ialah mereka tidak mempunyai hubungan
dengan golongan bangsawan atau pemerintah lain. Tentera-tentera Islam selalu
setia kepada syekh, suku dan juga bangsawan mereka. Jika terdapat penentangan
tentara Islam ini, cukup sulit bagi khalifah untuk menanganinya tanpa
bantahan dari golongan bangsawan. Tentaa budak juga golongan asing dan
merupakan lapisan yang terendah dalam masyarakat. Sehingga mereka tidak akan
menentang khalifah dan mudah dijatuhkan hukuman jika menimbulkan masalah.
Oleh karena itu, tentara Mamluk adalah aset terpenting dalam militer.
|
Dinasti Mamluk
(1250 – 1517)
http://id.wikipedia.org/wiki/Mamluk
Negeri Islam yang selamat dari
kehancuran akibat serangan-serangan bangsa Mongol, baik
serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk,
maka negeri itu adalah Mesir yang ketika itu berada di bawah kekuasaan dinasti
Mamalik.
Mamalik adalah jamak dari Mamluk yang
berarti budak. Dinasti Mamalik memang didirikan oleh para budak. Mereka pada
mulanya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa dinasti Ayyubiyah
sebagai budak, kemudian dididik dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan
pada kelompok tersendiri yang terpisah dari masyarakat. Oleh penguasa Ayyubiyah
yang terakhir, al-Malik al-Salih,
mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Pada masa
penguasa ini, mereka mendapat hak-hak istimewa, baik dalam karier ketentaraan
maupun dalam imbalan-imbalan material. Pada umumnya mereka berasal dari
daerah Kaukasus
dan Laut
Kaspia. Di Mesir
mereka ditempatkan di pulau Raudhah di Sungai Nil untuk menjalani
latihan militer dan keagamaan. Karena itulah, mereka dikenal dengan julukan Mamluk Bahri. Saingan
mereka dalam ketentaraan pada masa itu adalah tentara yang berasal dari suku Kurdi.
Pada era Dinasti Al-Mamluk produksi
buku mengenai ilmu militer itu berkembang pesat. Sedangkan, pada zaman Shalahuddin,
ada buku manual militer karya AT-Thurtusi (570 H/1174
M) yang membahas keberhasilan menaklukan Yerussalem. Semenjak awal Islam memang
menaruh perhatian khusus mengenai soal perang.
Dinasti
Mamluk yang berkuasa di Mesir pada 1250 M hingga 1517 M juga menjadikan
pos sebagai alat pertahanan. Guna mencegah invasi pasukan tentara Mongol di bawah
komando Hulagu
Khan pada medio abad ke-13 M, para insinyur Mamluk membangun menara
pengawas di sepanjang rute pos Irak hingga Mesir.
Dinasti
Mamluk mulai menggunakan merpati pos. Dengan menggunakan burung merpati
sebagai pengantar pesan, pasukan Tentara
Salib tak dapat mencegah masuknya pesan dari Kairo ke Irak. Merpati pos
mampu mengantarkan surat dari Kairo ke Baghdad dalam waktu dua hari, tutur Lunde. Sejak itu,
peradaban Barat juga mulai meniru layanan pos dengan merpati seperti yang
digunakan penguasa Dinasti Mamluk.
Sejarah daulah ini hanya berlangsung sampai tahun 1517 M, ketika
dikalahkan oleh Bani Utsmani, Daulah ini dibagi menjadi dua
periode :
Pertama, periode kekuasaan Mamluk Bahri, sejak
berdirinya (1250 M) sampai berakhirnya pemerintahan Hajji II tahun 1389 M.
Kedua periode kekuasaan Mamluk Burji, sejak
berkuasanya Burquq untuk kedua kalinya tahun 1389
M sampai kerajaan ini dikalahkan oleh Bani Utsmani
tahun 1517 M.
|
13.
|
Oesman
I
|
Kesultanan
Turki
1299
– 1923
Dengan Konstantinopel
sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas di sekitar cekungan
Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara dunia
Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang
Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru di Turki, serta
pembentukan Balkan
dan Timur Tengah yang baru. [12]
|
14.
|
Kesultanan Mughal (bahasa Persia: شاهان مغول
Shāhān-e Moġul; sebutan diri: گوركانى - Gūrkānī) adalah sebuah
negara yang pada masa jayanya memerintah Afganistan, Balochistan, dan
sebagian besar anak benua India antara 1526 dan 1857. Kesultanan ini
didirikan oleh pemimpin Mongol, Barbur, pada tahun 1526, ketika dia
mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir dalam Pertempuran Panipat I.
Kata mughal adalah versi Indo-Aryan dari Mongol. Agama rakyat Mughal adalah
Islam.
Kesultanan ini sebagian besar ditaklukkan oleh Sher Shah
pada masa Humayun, namun di bawah Akbar, kerajaan ini tumbuh pesat, dan terus
berkembang sampai akhir pemerintahan Aurangzeb. Jahangir, anak Akbar,
memerintah kerajaan ini antara 1605-1627. Pada Oktober 1627 Shah Jahan, anak
dari Jahangir mewariskan tahta dan kerajaan yang luas dan kaya di India. Pada
abad tersebut, ini mungkin merupakan kerajaan terbesar di dunia. Kaisar
Mughal Shah Jahan, memerintahkan pembangunan Taj Mahal antara 1630-1653 di
Agra, India.
Setelah kematian Aurangzeb pada tahun 1707, kesultanan ini
mulai mengalami kemunduran, meskipun tetap berkuasa selama 150 tahun
berikutnya. Pada 1739 dia dikalahkan oleh pasukan dari Persia dipimpin oleh
Nadir Shah. Pada 1756 pasukan Ahmad Shah merampok Delhi lagi. Kerajaan
Britania akhirnya membubarkannya pada 1857.
|
Kesultanan
Mughal
1526
– 1857
|
15.
|
Bukti yang paling dapat diandalkan
tentang penyebaran awal Islam di Nusantara berasal dari tulisan di batu nisan
dan sejumlah kesaksian peziarah. Nisan paling awal yang terbaca tertulis
tahun 475 H ( 1082 M), meskipun milik seorang Muslim asing, ada keraguan apakah
nisan tersebut tidak diangkut ke Jawa di masa setelah tahun tersebut. Bukti
pertama Muslim pribumi Nusantara berasal dari Sumatera
Utara, Marco Polo dalam perjalanan pulang dari China pada
tahun 1292,
melaporkan setidaknya satu kota Muslim, [4]
dan bukti pertama tentang dinasti Muslim adalah nisan tertanggal tahun 696 H
( 1297 M), dari
Sultan Malik al-Saleh, penguasa Muslim pertama Kesultanan
Samudera
Pasai, dengan batu nisan selanjutnya menunjukkan diteruskannya
pemerintahan Islam. Kehadiran sekolah pemikiran Syafi'i,
yang kemudian mendominasi Nusantara dilaporkan oleh Ibnu
Battutah, seorang peziarah dari Maroko, tahun 1346. Dalam catatan
perjalanannya, Ibnu Battutah menulis bahwa penguasa Samudera Pasai adalah
seorang Muslim,
yang melakukan kewajiban agamanya sekuat tenaga. Madh'hab
yang digunakannya adalah Imam Syafi'i dengan kebiasaan yang sama ia lihat di
India. [4]
|
Islam
di Nusantara
|
16.
|
Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu,
yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan kerajaan
ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur)
karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah ke
negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan
Portugal pada tahun 1521.
|
Kesultanan
Pasai
1265
– 1521
|
17.
|
Kesultanan Ternate atau juga
dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan
Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara.
Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate
memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga
abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke -16
berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Di masa jaya
kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi
bagian utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina
hingga sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik.
|
Kesultanan
Ternate
(1257
– Sekarang)
|
18.
|
Kesultanan Malaka adalah sebuah
Kerajaan Melayu yang pernah berdiri di Malaka, Malaysia. Kerajaan ini
didirikan oleh Parameswara, kemudian mencapai puncak kejayaan di abad ke 15
dengan menguasai jalur pelayaran Selat Malaka, sebelum ditaklukan oleh
Portugal tahun 1511. Kejatuhan Malaka ini menjadi pintu masuknya
kolonialisasi Eropa di kawasan Nusantara.
|
Kesultanan Malaka
1405 – 1511
Laporan dari kunjungan Laksamana Cheng Ho
pada 1409, mengambarkan Islam telah mulai dianut oleh masyarakat Malaka, [4]
sementara berdasarkan catatan Ming, penguasa Malaka mulai mengunakan gelar sultan muncul
pada tahun 1455. Sedangkan dalam Sulalatus Salatin gelar sultan sudah mulai
diperkenalkan oleh penganti berikutnya Raja Iskandar Syah, tokoh yang
dianggap sama dengan Parameswara oleh beberapa sejarahwan. [5]
Sementara dalam Pararaton disebutkan terdapat nama tokoh yang mirip yaitu
Bhra Hyang Parameswara sebagai suami dari Ratu Majapahit,
Ratu Suhita.
Namun kontroversi identifikasi tokoh ini masih diperdebatkan sampai sekarang.
|
19.
|
DEMAK
Tahun 1475 M berdiri kota pelabuhan
Demak di bawah Kerajaan Majapahit hingga tahun 1478 M.
|
RADEN
PATAH
Memerintah 1475 – 1518 (7 Tahun)
PATI
UNUS
Memerintah 1518 – 1521 (3 Tahun)
SULTAN
TRENGGONO
Memerintah 1521 – 1548 (27 Tahun)
|
20.
|
Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang
pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara
pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya
adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil
awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang
itu (1496 - 1903), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer,
berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem
pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian
ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.[1]
|
Kesultanan
Aceh
1496
– 1903
|
21.
|
perkembangan Inderapura baru benar-benar dimulai saat Malaka jatuh ke tangan Portugis pada
1511. Arus
perdagangan yang tadinya melalui Selat
Malaka sebagian besar beralih ke pantai barat Sumatera dan Selat
Sunda. Perkembangan dan ekspansi Inderapura terutama ditunjang oleh lada.
|
Ujung Pagaruyung
Indrapura
1347 – 1792
|
22.
|
Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah Kerajaan Melayu yang pernah
berdiri, meliputi provinsi Sumatera Barat sekarang dan daerah-daerah di
sekitarnya. Nama kerajaan ini dirujuk dari Tambo yang ada pada masyarakat
Minangkabau, yaitu nama sebuah nagari yang bernama Pagaruyung,[1] dan juga
dapat dirujuk dari inskripsi cap mohor Sultan Tangkal Alam Bagagar dari
Pagaruyung,[1] yaitu pada tulisan beraksara Jawi dalam lingkaran bagian dalam
yang berbunyi sebagai berikut: Sultan Tangkal Alam Bagagar ibnu Sultan
Khalīfatullāh yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung Dārul
Qarār Johan Berdaulat Zillullāh fīl 'Ālam.[2] Kerajaan ini runtuh pada masa
Perang Padri, setelah ditandatanganinya perjanjian antara Kaum Adat dengan
pihak Belanda yang menjadikan kawasan Kerajaan Pagaruyung berada dalam
pengawasan Belanda.[3]
Sebelumnya kerajaan ini tergabung dalam Malayapura,[4] sebuah kerajaan
yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman, yang
mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi. Termasuk
pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan
atau daerah taklukan Adityawarman lainnya
|
Pagaruyung Darul Qarar
1347 – 1825
|
23.
|
|
Kesultanan Banten (1527–1813)
|
24.
|
|
Kesultanan Kalinyamat (1527–1599)
|
25.
|
|
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)
|
26.
|
|
Kesultanan Mataram (1588—1681)
|
27.
|
|
Kesultanan Palembang (1659-1823)
|
28.
|
|
Kesultanan Siak (1723-1945)
|
29.
|
|
Kesultanan Pelalawan (1725-1946)
|