1. Beliau saw juga mengalami wafat
Allah swt berfirman dalam QS Al Anbiya (21) : 34 =
And We did not
grant to any man before you eternity [on earth]; so if you die - would they be
eternal?
Kami tidak
menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka
jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
2. Nabi saw bersabda:
“Innallaha ‘azza wajalla itdaa arooda rohkmata ummatin
min’ibaadihi qobadwo nabiyyahaa qoblahaa faja’alahu lahaa
farthowwasalaqombaina yadaiha, wa itdaa arooda halakata ummatin ‘atd tdabahaa
wanabiyyuhaa hkaiyyu fa ahlakahaa wahuwa yandhuru fa aqorro ‘ainahu
bihalakatihaa hkiina katd tdabuuhu wa’ashou amrohu”
“Sesungguhnya bila Allah hendak mengasihi satu umat dari
hamba-hamba-Nya, maka Dia mewafatkan nabi mereka sebelum mereka, dan
dijadikan-Nya nabi itu sebagai pahala yang disegerakan bagi mereka di tengah-tengah
mereka. Dan bila Allah swt hendak membinasakan suatu kaum, mereka diadzab-Nya,
sedangkan Nabi mereka masih hidup. Mereka dihancurkan Allah swt sedangkan nabi
tersebut menyaksikannya. Allah swt menghibur hatinya dengan kehancuran mereka
pada saat mereka mendustakannya dan membangkang perintahnya.” (HR Muslim)
3. Beliau saw bersabda:
“Innallaha khoiyyaro ‘abdambainaddun yaa wabaina maa ‘ind Allahi fakhtaaro tdalikal ‘abdu maa ‘ind Allah”
“Sesungguhnya Allah telah menawarkan pilihan kepada seorang hamba
antara dunia dan yang ada di hadirat-Nya, Dan hamba itu memilih yang ada di
hadirat Allah SWT.”
Mendengar sabda beliau saw, Abu bakar kontan menangis. (HR. Bukhori)
4. Anas bin Malik ra meriwayatkan, katanya, “Aku menatap wajah
Rasulullah saw terakhir pada hari Senin. Aku memandang wajah beliau seperti
kertas mushaf (Saking bagus dan bersihnya). Ketika itu para sahabat berada
dibelakang Abu Bakar. Mereka hampir gaduh, namun beliau memberi isyarat kepada
mereka agar tenang, sedangkan Abu Bakar mengimami mereka sholat dan memasang
kain penutup. Beliau saw telah wafat pada sore hari itu.” (HR. Bukhori dan
Muslim)
5. Aisyah ra meriwayatkan, katanya, “Ketika Allah swt mewafatkan
Rasulullah saw, kepala beliau saw ada di antara leherku dan dadaku.” (HR.
Bukhori)
Maksudnya, beliau meninggal dalam pangkuannya.
6. Anas bin Malik ra mengisahkaa, “Ketika Nabi saw mengalami
penderitaan menjelang sakaratul maut, Fatimah ra berkata, “Alangkah beratnya
penderitaanmu.” Namun, nabi saw bersabda:
“Laakarba ‘ala abiika ba’dal yaumi innahu qod hkadworo min abiika maa
laisa bitaa rikim minhu ahkadanil muwaafaatu yaumal qiyaamah”
“Ayahmu tidak akan menderita lagi setelah hari ini. Hampir datang
kepada ayahmu apa yang seorang pun tidak akan lolos darinya. Pertemuan akan
terjadi pada hari kiamat.” (HR Bukhori)
7. Beliau saw wafat dalam usia 63 tahun
Ibnu Abbas ra berkata, “Nabi saw tinggal di Makkah 13 tahun menerima
wahyu (berdakwah), kemudian di Madinah 10 tahun. Beliau wafat dalam usia 63
tahun.” (HR Bukhori)
8. Reaksi pada sahabat terhadap kewafatan Rasulullah saw
Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw wafat ketika Abu Bakar berada di
Sunuh (pinggiran Madinah). Umar ra berdiri dan berkata, “Demi Allah! Rasulullah
saw tidak wafat! “Ketika itu Abu Bakar baru datang dan langsung menuju kamar
Nabi saw menyingkap penutup wajahnya. Ia menciumnya sambil berkata, “Demi
ayahku, Engkau tetap harum, semasa hidup maupun setelah mati. Demi Dzat yang
diriku di tangan-Nya, Allah tidak akan menimpakan dua kali kematian padamu.”
Abu Bakar keluar kamar dan berkata kepada Umar ra, “Hai orang yang barusan
bersumpah, tahanlah dirimu!’ Ketika Abu Bakar berkata demikian, Umar ra pun duduk.
Kemudian Abu Bakar bertahmid dan bertasbih kepada Allah swt lalu berkata, “Barangsiapa
menyembah Muhammad saw, maka Muhammad saw telah wafat. Dan barangsiapa
menyembah Allah swt, maka Allah swt itu hidup dan tidak mati. Allah swt
berfirman, “Engkau (Muhammad) akan mati dan merekapun akan mati.’” (Az Zumar
(39): 30). Dalam ayat lain Allah swt berfriman, “Muhammad itu tidak lain
seorang Rasul. Telah berlalu para rasul sebelumnya. Apakah jika ia mati atau
terbunuh, kamu akan mundur ke belakang? Barangsiapa mundur ke belakang (murtad)
maka hal tersebut tidak membahayakan Allah SWT sedikitpun. Dan Allah swt akan
memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (Ali Imron (3) : 144). Selanjutnya
para sahabatpun menangis.” (HR Bukhori)
9. Aisyah berkata, “Suatu ketika Rasulullah saw bersabda, dan sabda
beliau saw ini benar:
“Seorang Nabi saw tidak akan wafat sebelum ditunjukkan kepadanya
tempatnya di surga, lalu ia diberi pilihan antara dunia dan akhirat.”
Aisyah berkata, “Ketika Nabi saw sekarat – kepala beliau saw
dipangkuanku – beliau tidak sadarkan diri. Kemudian beliau saw siuman dan
pandangannya senantiasa menghadap ke atap. Kemudian beliau berkata, “Ya Allah,
bersama Ar Rafiqul A’la”
Saya berkata, “Jika begitu, beliau tidak memilih bersama kami. Aku
menyadari, peristiwa ini adalah yang pernah disabdakan beliau saw dulu, dan ini
benar.” (Mutafaq’alaih)
10. Telah diketahui bahwa Rasulullah saw wafat pada hari Senin tahun 11
H, setelah menyampaikan risalahnya dan Allah menyempurnakan din ini dengannya.