Lazada Indonesia

Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata:

”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121).
Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata, ”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121).

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata, ”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121).

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Minggu, 12 April 2015

WAFAT RASULULLAH SAW


1. Beliau saw juga mengalami wafat
Allah swt berfirman dalam QS Al Anbiya (21) : 34 =
21:34
And We did not grant to any man before you eternity [on earth]; so if you die - would they be eternal?
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?

2. Nabi saw bersabda:
“Innallaha ‘azza wajalla itdaa arooda rohkmata ummatin min’ibaadihi qobadwo nabiyyahaa qoblahaa faja’alahu lahaa farthowwasalaqombaina yadaiha, wa itdaa arooda halakata ummatin ‘atd tdabahaa wanabiyyuhaa hkaiyyu fa ahlakahaa wahuwa yandhuru fa aqorro ‘ainahu bihalakatihaa hkiina katd tdabuuhu wa’ashou amrohu”
“Sesungguhnya bila Allah hendak mengasihi satu umat dari hamba-hamba-Nya, maka Dia mewafatkan nabi mereka sebelum mereka, dan dijadikan-Nya nabi itu sebagai pahala yang disegerakan bagi mereka di tengah-tengah mereka. Dan bila Allah swt hendak membinasakan suatu kaum, mereka diadzab-Nya, sedangkan Nabi mereka masih hidup. Mereka dihancurkan Allah swt sedangkan nabi tersebut menyaksikannya. Allah swt menghibur hatinya dengan kehancuran mereka pada saat mereka mendustakannya dan membangkang perintahnya.” (HR Muslim)

3. Beliau saw bersabda:
“Innallaha khoiyyaro ‘abdambainaddun yaa wabaina maa ‘ind Allahi  fakhtaaro tdalikal ‘abdu maa ‘ind Allah”
“Sesungguhnya Allah telah menawarkan pilihan kepada seorang hamba antara dunia dan yang ada di hadirat-Nya, Dan hamba itu memilih yang ada di hadirat Allah SWT.”
Mendengar sabda beliau saw, Abu bakar kontan menangis. (HR. Bukhori)

4. Anas bin Malik ra meriwayatkan, katanya, “Aku menatap wajah Rasulullah saw terakhir pada hari Senin. Aku memandang wajah beliau seperti kertas mushaf (Saking bagus dan bersihnya). Ketika itu para sahabat berada dibelakang Abu Bakar. Mereka hampir gaduh, namun beliau memberi isyarat kepada mereka agar tenang, sedangkan Abu Bakar mengimami mereka sholat dan memasang kain penutup. Beliau saw telah wafat pada sore hari itu.” (HR. Bukhori dan Muslim)

5. Aisyah ra meriwayatkan, katanya, “Ketika Allah swt mewafatkan Rasulullah saw, kepala beliau saw ada di antara leherku dan dadaku.” (HR. Bukhori)
Maksudnya, beliau meninggal dalam pangkuannya.

6. Anas bin Malik ra mengisahkaa, “Ketika Nabi saw mengalami penderitaan menjelang sakaratul maut, Fatimah ra berkata, “Alangkah beratnya penderitaanmu.” Namun, nabi saw bersabda:
“Laakarba ‘ala abiika ba’dal yaumi innahu qod hkadworo min abiika maa laisa bitaa rikim minhu ahkadanil muwaafaatu yaumal qiyaamah”
“Ayahmu tidak akan menderita lagi setelah hari ini. Hampir datang kepada ayahmu apa yang seorang pun tidak akan lolos darinya. Pertemuan akan terjadi pada hari kiamat.” (HR Bukhori)

7. Beliau saw wafat dalam usia 63 tahun
Ibnu Abbas ra berkata, “Nabi saw tinggal di Makkah 13 tahun menerima wahyu (berdakwah), kemudian di Madinah 10 tahun. Beliau wafat dalam usia 63 tahun.” (HR Bukhori)

8. Reaksi pada sahabat terhadap kewafatan Rasulullah saw
Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw wafat ketika Abu Bakar berada di Sunuh (pinggiran Madinah). Umar ra berdiri dan berkata, “Demi Allah! Rasulullah saw tidak wafat! “Ketika itu Abu Bakar baru datang dan langsung menuju kamar Nabi saw menyingkap penutup wajahnya. Ia menciumnya sambil berkata, “Demi ayahku, Engkau tetap harum, semasa hidup maupun setelah mati. Demi Dzat yang diriku di tangan-Nya, Allah tidak akan menimpakan dua kali kematian padamu.” Abu Bakar keluar kamar dan berkata kepada Umar ra, “Hai orang yang barusan bersumpah, tahanlah dirimu!’ Ketika Abu Bakar berkata demikian, Umar ra pun duduk. Kemudian Abu Bakar bertahmid dan bertasbih kepada Allah swt lalu berkata, “Barangsiapa menyembah Muhammad saw, maka Muhammad saw telah wafat. Dan barangsiapa menyembah Allah swt, maka Allah swt itu hidup dan tidak mati. Allah swt berfirman, “Engkau (Muhammad) akan mati dan merekapun akan mati.’” (Az Zumar (39): 30). Dalam ayat lain Allah swt berfriman, “Muhammad itu tidak lain seorang Rasul. Telah berlalu para rasul sebelumnya. Apakah jika ia mati atau terbunuh, kamu akan mundur ke belakang? Barangsiapa mundur ke belakang (murtad) maka hal tersebut tidak membahayakan Allah SWT sedikitpun. Dan Allah swt akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (Ali Imron (3) : 144). Selanjutnya para sahabatpun menangis.” (HR Bukhori)

9. Aisyah berkata, “Suatu ketika Rasulullah saw bersabda, dan sabda beliau saw ini benar:
“Seorang Nabi saw tidak akan wafat sebelum ditunjukkan kepadanya tempatnya di surga, lalu ia diberi pilihan antara dunia dan akhirat.”
Aisyah berkata, “Ketika Nabi saw sekarat – kepala beliau saw dipangkuanku – beliau tidak sadarkan diri. Kemudian beliau saw siuman dan pandangannya senantiasa menghadap ke atap. Kemudian beliau berkata, “Ya Allah, bersama Ar Rafiqul A’la”
Saya berkata, “Jika begitu, beliau tidak memilih bersama kami. Aku menyadari, peristiwa ini adalah yang pernah disabdakan beliau saw dulu, dan ini benar.” (Mutafaq’alaih)

10. Telah diketahui bahwa Rasulullah saw wafat pada hari Senin tahun 11 H, setelah menyampaikan risalahnya dan Allah menyempurnakan din ini dengannya.

Sabtu, 04 April 2015

KEZUHUDAN RASULULLAH SAW



KEZUHUDAN RASULULLAH SAW
1. ALLAH SWT memerintahkan beliau saw untuk tidak tergiur dengan kenikmatan dunia
QS Toha (20) ayat 131:

20:131
And do not extend your eyes toward that by which We have given enjoyment to [some] categories of them, [its being but] the splendor of worldly life by which We test them. And the provision of your Lord is better and more enduring.

Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.

2. Tempat tidur dan makanan beliau saw
Umar bin Khotob ra meriwayatkan hadits tentang tindakan Rasulullah saw meng’ilaa’ istri-istrinya untuk tidak mencampuri mereka selama satu bulan. Beliau saw tinggal sendiri dalam sebuah bilik. Suatu ketika Umar ra berkunjung kepada beliau saw sedangkan beliau berada di bilik itu. Di sana ia ra tidak mendapatkan apa-apakecuali sedikit dedaunan, sebuah kantong air dari kulit, dan sedikit gandum. Beliau saw sedang berbaring di atas tikar yang serat-seratnya membekas di sisi badan beliau. Umar ra pun mencucurkan air matanya. Rasulullah saw bertanya, “Ada apa denganmu?” Ia ra menjawab, “Ya Rasulullah, Engkau makhluk pilihan Allah SWT, sedangkan keadaan Kisra dan Kaisar jauh lebih baik daripada dirimu.” Beliau duduk dengan wajah kemerahan, lalu bersabda, “Apakah Engkau ragu, hai Ibnu Khotob? Mereka adalah kaum yang kenikmatan hidupnya disegerakan di dunia.” (Mutafaq’alaih)
Adapun dalam riwayat Muslim: “Tidakkah kamu rela mereka mendapatkan di dunia dan kita di akhirat?” Umar ra menjawab, “Ya, aku rela ya Rasulullah.” Nabi saw bersabda, “Maka ucapkanlah pujian bagi Allah ‘Azza wa Jalla.”
3. Alqomah meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud yang berkata: “Rasulullah saw tidur di atas tikar yang membekas di kulitnya.” Kontan saya mengusapnya seraya berkata, ‘Kutebus Engkau dengan ayah ibuku! Tidakkah engkau ijinkan kami untuk mengambil tikar yang lebih halus hingga dapat melindungimu ketika tidur?’
Beliau saw bersabda:
Maalii waliddunyaa maa anaa waddunyaa illaa karoo kibinis tadholla tahkta syajaroting tsumma roohka wa tarokahaa
“Apa perlunya aku dengan dunia ini? Permisalanku dengan dunia ini ibarat seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR Tirmidzi, hasan shohih)
4. Beliau saw tidak berambisi menyimpan harta kekayaan hingga bertumpuk-tumpuk:
Beliau saw berabda:
Laukaanalii mitslu uhkudin(n) dtahaballassaronii Allaa tamurro ‘alaiya tsalatsu layaliw wa’indii minhu syaiun illaa syaian arshuduhu lidain
”Seandainya kau memiliki segunung Uhud emas, niscaya aku bergembira bila tiga malam berlalu sedangkan tidak sedikitpun darinya yang tersisa menjadi milikku, kecuali sedikit yang kusimpan untuk membayar utang.” (HR. Bukhori)
5. Dari Amr bin Al Harits ra berkata, “Rasulullah saw ketika wafat tidak meninggalkan uang dinar atau dirham, budak laki-laki atau budak perempuan, atau apapun juga kecuali keledai putih kendaraannya, pedang, dan sebidang tanah yang beliau saw sedekahkan untuk Ibnu Sabil.” (HR Bukhori)


TELAGA RASULULLAH SAW

Rasulullah saw bersabda:
Hkaudhii masiirota syahrimmaa uhuabyadhu minallabani warihkuhu athyabu minalmiski wakiizaanuhu kunujuumissamaa imangsyariba minhu falaa yadhma uabadaa
”Telagaku seluas pejalanan sebulan, airnya putih seperti air susu, aromanya harum lantaran Misk, tekonya sebanyak bintang dilangit dan siapa yang minum darinya, tidak haus selamanya.” (HR. Bukhori)
 
Flag Counter

JKW-PDIP

JKW-PDIP

THE BEST SPINNER




Entri Populer