Lazada Indonesia

Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata:

”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121).
Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata, ”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121).

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win
Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata, ”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121).

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Sabtu, 03 Januari 2015

Islam di Nusantara



No.
Kerajaan
Pemimpin/Sultan/Khalifah
1.        
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad



Kronologi Kehidupan Rasulullah Muhammad saw
Pada tahun 569 M, Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dunia, meninggalkan aminah yang sedang mengandung Nabi Muhammad saw. .Pada tahun 570 M tanggal 20 April di Makkah, Aminah melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad. Pada tahun 570 M juga merupakan tahun saat Abrahah menyerang Makkah sehingga tahun itu disebut dengan Tahun Gajah.

Pada tahun 576 M, Aminah meninggal dunia, meninggalkan Muhammad saw yang baru berusia 6 th yang kemudian diasuh oleh Abdul Muthalib, kakeknya. Pada tahun 578 M, Abdul Muthalib meninggal dunia, kemudian Muhammad saw diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib.

Pada tahun 583 M, Muhammad saw melakukan perjalanan dagang ke Suriah bersama pamannya bernama Abu Thalib. Pada tahun 595 M bertemu dan menikah dengan Khatijah. Pada tahun 610 M menerima wahyu pertama sebagai Nabi dan sekaligus Rasul, kemudian mendapatkan sedikit pengikut awal yang disebut As-Sabiqun al-Awwalun dari kaum Anshor dan Muhajirin.

Pada tahun 613 M menyebarkan agama Islam secara umum atau terang-terangan kepada masyarakat Makkah.

Pada tahun 614 M, Rasul Muhammad saw mendapatkan banyak pengikut, dan mendapatkan pertentangan dari kaum Quraish. Pada tahun 615 M melakukan hijjrah pertama ke Habsyah.
Pada tahun 616 M, awal dari pemboikotan kaum Quraish kepada Bani Hasyim. Pada tahun 619 M adalah akhir dari pemboikotan kaum Quraish kepada bani Hasyim. Namun juga merupakan tahun kesedihan dengan meninggalnya istri beliau Khatijah dan paman beliau Abu Thalib.
Pada tahun 620 M dihibur oleh Malaikat Jibril dengan Isro’ Mi’roj sekaligus menerima perintah Sholat 5 waktu langsung dari Allah SWT.
Pada tahun 621 M terjadi bai’at Aqobah pertama dan disusul dengan bai’at Aqobah ke dua pada tahun 622 M.
Pada tahun 622 M melakukan hijjrah ke Madinah. Pada tahun 624 terjadi pertempuran Badar/perang Badar dan pengusiran bani Qoinuqo’ dari Madinah oleh Rasulullah Muhammad saw.
Pada tahun 625 M terjadi pertempuran/perang Uhud, pengusiran Bani Nadhir, dan terjadi perang Zaturriqo’. Pada tahun ini juga merupakan tahun kelahiran cucu Nabi yang bernama Husein bin Ali ra.
Pada tahun 626 M terjadi penyerangan ke Dumat Al Jandal di Suriah.
Pada tahun 627 M terjadi perang Khandak, dan juga terjadi penghancuran Bani Quraidhoh.
Pada tahun 628 M terjadi perjanjian Hudaibiyah, melakukan Umroh ke Makkah dan terjadi perang Khaibar.
Pada tahun 629 M melakukan Ibadah Haji dan 5 Jumadil Awal 8 H terjadi perang Mu’tah. ‘Abdullah bin Rawanah radhiyallahu ‘anhu lantas mengobarkan semangat juang para sahabat radhiyallahu ‘anhum pada waktu itu dengan perkataannya , “Demi Allah, sesungguhnya perkata yang kalian tidak sukai ini adalah perkata yang kamu keluar mencarinya, yaitu syahadah (gugur dimedan perang dijalan Allah Azza wa Jalla). Kita itu tidak berjuang karena karena jumlah pasukan atau kekuatan. Kita berjuang untuk agama ini yang Allah Azza wa Jalla telah memuliakan kita dengannya. Bergeraklah. Hanya ada salah satu dari dua kebaikan : kemenangan atau gugur (syahid) di medan perang.”
Khalid rahimahullah berkata, “Telah patah Sembilan pedang ditanganku, tidak tersisa kecuali pedang buatan Yaman.
Allah Azza wa Jalla berfirman :

Orang-orang yang menyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah? Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Baqarah 2:249)
Pada tahun 630 M terjadi pembukaan kota Makkah (Fathu Makkah), terjadi perang Hunai dan Autas, serta terjadi pendudukan atas Thoif.
Pada tahun 631 M, Rasulullah Muhammad saw berhasil menguasai sebagian besar wilayah Arab.
Pada tahun 632 M terjadi perang Tabuk, peristiwa Haji Wada’, dan meninggalnya Rasulullah saw pada tanggal 8 Juni di Madinah.





Masa Kenabian
Muḥammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim
(lahir di Mekkah, 20 April 570 – meninggal di Madinah, 8 Juni 632 pada umur 62 tahun)

Muhammad2.png
2.        

 
Khalifah ke-1 Abu Bakar ash-Shiddiq
(573 - 634 M,
menjadi khalifah 632 - 634 M)
3.        

Khalifah ke-2 Umar bin Khattab
(586-590 - 644 M,
menjadi khalifah 634 - 644 M)
4.        
Dari waktu khalifah ketiga Islam, ‘Utsman’ (644-656) utusan dan pedagang Muslim tiba di China dan harus melewati rute laut Nusantara. Melalui hal inilah kontak utusan Arab antara tahun 904 dan pertengahan abad ke-12 diperkirakan telah terlibat dalam negara perdagangan maritim Sriwijaya di Sumatra.
Khalifah ke-3 Utsman ra
(644M – 656M)
5.        
Nama Aslinya Haydar bin Abu Thalib
(Haydar berarti singa, Ali berarti tinggi)
Khalifah ke-4 Ali bin Abu Thalib
(lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661)
Menjadi Khalifah selama 5 th (656 – 661)
6.        
Muawiyah bin Abu Sufyan dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
Kronologi Bani Ummayyah
Kekhalifahan Utama di Damaskus
  1. Muawiyah I bin Abu Sufyan, 41-61 H / 661-680 M
  2. Yazid I bin Muawiyah, 61-64 H / 680-683 M
  3. Muawiyah II bin Yazid, 64-65 H / 683-684 M
  4. Marwan I bin al-Hakam, 65-66 H / 684-685 M
  5. Abdullah bin Zubair bin Awwam, (peralihan pemerintahan, bukan Bani Umayyah).
  6. Abdul-Malik bin Marwan, 66-86 H / 685-705 M
  7. Al-Walid I bin Abdul-Malik, 86-97 H / 705-715 M
  8. Sulaiman bin Abdul-Malik, 97-99 H / 715-717 M
  9. Umar II bin Abdul-Aziz, 99-102 H / 717-720 M
  10. Yazid II bin Abdul-Malik, 102-106 H / 720-724 M
  11. Hisyam bin Abdul-Malik, 106-126 H / 724-743 M
  12. Al-Walid II bin Yazid II, 126-127 H / 743-744 M
  13. Yazid III bin al-Walid, 127 H / 744 M
  14. Ibrahim bin al-Walid, 127 H / 744 M
  15. Marwan II bin Muhammad (memerintah di Harran, Jazira), 127-133 H / 744-750 M
Keamiran di Kordoba
Kekhalifahan di Kordoba


Khalifah Umayyah
(661M–750M)

Kekhalifahan Kordoba
(929M – 1031M)

Reconquista ("penaklukan kembali"), adalah istilah yang digunakan untuk proses yang dimana kerajaan Kristen menaklukkan kembali Semenanjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal) dari umat Islam dan negara-negara atau dalam bahasa arab disebut Moor Al-Andalus
718 (atau 722, menurut sumber-sumber lain) hingga tahun 1492.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/31/La_Rendici%C3%B3n_de_Granada_-_Pradilla.jpg/250px-La_Rendici%C3%B3n_de_Granada_-_Pradilla.jpg
Muhammad XII menyerah kepada Ferdinand dan Isabella, mengakhiri kekuasaan Islam di Iberia.

7.        
Ketika Yazid bin Muawiyah naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Yazid bin Muawiyah kemudian mengirim surat kepada gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husain bin Ali Ibnul Abu Thalib dan Abdullah bin Zubair Ibnul Awwam.
Husain bin Ali
Khalifah di Madinah, Pada tahun 680 M

Pertempuran Karbala[1], Husain bin Ali terbunuh, kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala sebuah daerah di dekat Kufah

Abdullah bin Zubair
pada tahun 680 - 73 H/692 M.
8.        
Kronologi Kekhalifahan Bani Abbasiyyah

    750 - Abu al-Abbas al-Saffah menjadi Khalifah pertama Bani Abbasiyah.
    752 - Bermulanya Kekhalifahan Bani Abbasiyah.
    755 - Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim.
    756 - Abd ar-Rahman I mendirikan kerajaan Bani Umayyah di Spanyol.
    763 - Pembangunan kota Bagdad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
    786 - Harun ar-Rasyid menjadi Khalifah.
    792 - Serangan ke utara Perancis.
    800 - Kaidah keilmuan mulai terbentuk. Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
    805 - Kampanye melawan Byzantium. Merebut Pulau Rhodes dan Siprus.
    809 - wafatnya Harun ar-Rasyid. al-Amin dilantik menjadi khalifah.
    814 - Perang saudara antara al-Amin dan al-Ma'mun. al-Amin terbunuh dan al-Ma'mun menjadi khalifah.
    1000 - Masjid Besar Cordoba dibangun.
    1005 - Multan dan Ghur ditawan.
    1055 - Baghdad dikuasai oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyah-Seljuk dimulai sampai sekitar tahun 1258 ketika tentara Mongol menghancurkan Baghdad.
    1071 - Peristiwa Manzikert. Sulthan Alp Arselan beserta pasukannya yang hanya berjumlah 15.000 tentara berhasil mengalahkan gabungan tentara salib yang dipimpim oleh Kaisar Romanus IV yang berjumlah 200.000 tentara.
    1072 - Sulthan Alp Arselan berhasil menguasai Asia Tengah (Anatolia). dan meneruskan kepungannya terhadap kerajaan Byzantium.
    1085 - Tentara Kristen menawan Toledo, Spanyol.
    1091 - Bangsa Norman merebut Sisilia, pemerintahan Muslim di sana berakhir.
    1095 - Perang Salib pertama dimulai.
    1099 - Tentara Salib merebut Baitulmuqaddis. Mereka membunuh semua penduduknya.
    1144 - Nur al-Din merebut Edessa dari tentara Salib. Perang Salib Kedua dimulai.
    1187 - Salahuddin Al-Ayubbi merebut Baitulmuqaddis dari tentara Salib. Perang Salib Ketiga dimulai.
    1194 - Tentara Muslim merebut Delhi, India.
    1236 - Tentara Salib merebut Cordoba, Spanyol.
    1258 - Tentara Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh. Kejatuhan Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan
Bani Abbasiyyah di Baghdad.
Khalifah Abbasiyah
(750M – 1258M)

9.        

Tugril Beq (1038 - 1063)

Kemudian di bawah kepimpinan Tugril Beq (.... - 1063), Dinasti Seljuk berhasil mengalahkan Dinasti Gaznawiyah dan menguasai wilayah tersebut, Tugril Beq menduduki jabatan sultan dan secara resmi mendapat pengakuan dari Khalifah Abbasiyah saat itu. Daerah kekuasaan Tugril Beq meliputi Iran dan Transoksania. Ia lalu memperluas kekuasaanya hingga hampir ke seluruh Iran. Pada masa kejayaannya, Tugril Beq mengontrol kekhalifahan Abbasiah pada tahun 447 H/1055 M.

Dinasti Saljuk

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0e/Husameddin_Gazi_Bey_Seljuk_tomb_Baklan_Denizli_Turkey.JPG/298px-Husameddin_Gazi_Bey_Seljuk_tomb_Baklan_Denizli_Turkey.JPG
Museum Turki Saljuk

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/09/Karavanserei_Brokhaus_1838.jpg/301px-Karavanserei_Brokhaus_1838.jpg
Karavanserai
10.    
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8d/Samanid_dynasty_%28819%E2%80%93999%29.GIF/405px-Samanid_dynasty_%28819%E2%80%93999%29.GIF


Wilayah kekuasaan Dinasti Samaniah (Samanid) (819 - 999)

Seljuk (juga disebut Seljuq) atau Turki Seljuk (dalam Bahasa Turki:Selçuklular; dalam bahasa Persia: سلجوقيان aljūqīyān; dalam Bahasa Arab سلجوق, Saljūq, atau السلاجقة al-Salājiqa) adalah sebuah dinasti Islam yang pernah menguasai Asia Tengah dan Timur Tengah dari abad ke 11 hingga abad ke 14. Mereka mendirikan kekaisaran Islam yang dikenali sebagai Kekaisaran Seljuk Agung. Kekaisaran ini terbentang dari Anatolia hingga ke Rantau Punjab di Asia Selatan. Kekaisaran ini juga adalah sasaran utama Tentara Salib Pertama. Dinasti ini didirikan oleh suku Oghuz Turki yang berasal dari Asia Tengah
11.    
Dinasti Ayubiyyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayubbi yang bersama Shirkuh menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada 1169. Nama ini berasal dari ayah Salahuddin, Najm ad-Din Ayyub. Pada tahun 1171, Salahuddin menggulingkan Khalifah Fatimiyyah terakhir

Pencapaian terbesarnya adalah mengalahkan tentara salib dalam Pertempuran Hattin dan penaklukan Baitulmuqaddis pada 1187. Salahuddin meninggal pada 1193 setelah menandatangani perjanjian dengan Richard I dari Inggris yang memberi kawasan pesisir dari Ashkelon hingga Antiokhia kepada tentara salib.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Saladin2.jpg/200px-Saladin2.jpg
Sultan Sholahuddin Al Ayubi

Dinasti Ayubiyah
1171 – 1341

Setelah kematian Salahuddin, anak lelakinya berebut pembagian kekaisaran, hingga pada 1200 adik Salahuddin, Al-Adil, berhasilmengambil alih atas seluruh kekaisaran. Proses yang sama terjadi pada kematian Al-Adil pada 1218, dan pada anak lelakinya Al-Kamil yang meninggal pada 1238, tetapi Ayubiyyah tetap kuat. Pada 1250 Turanshah, Sultan Mesir Ayubiyyah terakhir, telah dibunuh dan digantikkan oleh jenderal-budak Mamluknya Aibek, yang mendirikan Dinasti Bahri.
Ayyubiyyah terus menguasai Damaskus dan Aleppo hingga tahun 1260 ketika mereka dikuasai oleh Mongol dan setelah kekalahan mongol di Ain Jalut, seluruh Suriah jatuh ke Mamluk

12.    
Ketika al-Malik al-Salih meninggal (1249 M), anaknya, Turansyah, naik tahta sebagai Sulthan. Golongan Mamalik merasa terancam karena Turansyah lebih dekat kepada tentara asal Kurdi daripada mereka. Pada tahun 1250 M Mamalik di bawah pimpinan Aybak dan Baybars berhasil membunuh Turansyah. Istri al-Malik al-Salih, Syajarah al-Durr, seorang yang juga berasal dari kalangan Mamalik berusaha mengambil kendali pemerintahan, sesuai dengan kesepakatan golongan Mamalik itu. Kepemimpinan Syajarah al-Durr berlangsung sekitar tiga bulan. Ia kemudian kawin dengan seorang tokoh Mamalik bernama Aybak dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepadanya sambil berharap dapat terus berkuasa di belakang tabir. Akan tetapi segera setelah itu Aybak membunuh Syajarah al-Durr dan mengambil sepenuhnya kendali pemerintahan. Pada mulanya, Aybak mengangkat seorang keturunan penguasa Ayyubiyah bernama Musa sebagai Sultan "syar'i" (formal) disamping dirinya yang bertindak sebagai penguasa yang sebenarnya. Namun, Musa akhirnya dibunuh oleh Aybak. Ini merupakan akhir dari dinasti Ayyubiyah di Mesir dan awal dari kekuasaan dinasti Mamalik.
Aybak berkuasa selama tujuh tahun (1250-1257 M). Setelah meninggal ia digantikan oleh anaknya, Ali yang masih berusia muda. Ali kemudian mengundurkan diri pada tahun 1259 M dan digantikan oleh wakilnya, Qutuz. Setelah Qutuz naik tahta, Baybars yang mengasingkan diri ke Syria karena tidak senang dengan kepemimpinan Aybak kembali ke Mesir. Di awal tahun 1260 M Mesir terancam serangan bangsa Mongol yang sudah berhasil menduduki hampir seluruh dunia Islam. Kedua tentara bertemu di Ayn Jalut, dan pada tanggal 13 September 1260 M, tentara Mamalik di bawah pimpinan Qutuz, Baybars dan Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah Rahimahullah berhasil menghancurkan pasukan Mongol tersebut. Kemenangan atas tentara Mongol ini membuat kekuasaan Mamalik di Mesir menjadi tumpuan harapan umat Islam di sekitarnya. Penguasa-penguasa di Syria segera menyatakan sumpah setia kepada penguasa Mamalik.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1d/Mamluke.jpg/220px-Mamluke.jpg
Tentara Mamluk

Pasukan Mamluk pertama dikerahkan pada zaman Abbasiyyah pada abad ke-9. Bani Abbasiyyah merekrut tentara-tentara ini dari kawasan Kaukasus dan Laut Hitam dan mereka ini pada mulanya bukanlah orang Islam. Dari Laut Hitam direkrut bangsa Turki dan kebanyakan dari suku Kipchak.
Keistimewaan tentara Mamluk ini ialah mereka tidak mempunyai hubungan dengan golongan bangsawan atau pemerintah lain. Tentera-tentera Islam selalu setia kepada syekh, suku dan juga bangsawan mereka. Jika terdapat penentangan tentara Islam ini, cukup sulit bagi khalifah untuk menanganinya tanpa bantahan dari golongan bangsawan. Tentaa budak juga golongan asing dan merupakan lapisan yang terendah dalam masyarakat. Sehingga mereka tidak akan menentang khalifah dan mudah dijatuhkan hukuman jika menimbulkan masalah. Oleh karena itu, tentara Mamluk adalah aset terpenting dalam militer.


Dinasti Mamluk
(1250 – 1517)
http://id.wikipedia.org/wiki/Mamluk

Negeri Islam yang selamat dari kehancuran akibat serangan-serangan bangsa Mongol, baik serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk, maka negeri itu adalah Mesir yang ketika itu berada di bawah kekuasaan dinasti Mamalik.

Mamalik adalah jamak dari Mamluk yang berarti budak. Dinasti Mamalik memang didirikan oleh para budak. Mereka pada mulanya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa dinasti Ayyubiyah sebagai budak, kemudian dididik dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang terpisah dari masyarakat. Oleh penguasa Ayyubiyah yang terakhir, al-Malik al-Salih, mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Pada masa penguasa ini, mereka mendapat hak-hak istimewa, baik dalam karier ketentaraan maupun dalam imbalan-imbalan material. Pada umumnya mereka berasal dari daerah Kaukasus dan Laut Kaspia. Di Mesir mereka ditempatkan di pulau Raudhah di Sungai Nil untuk menjalani latihan militer dan keagamaan. Karena itulah, mereka dikenal dengan julukan Mamluk Bahri. Saingan mereka dalam ketentaraan pada masa itu adalah tentara yang berasal dari suku Kurdi.

Pada era Dinasti Al-Mamluk produksi buku mengenai ilmu militer itu berkembang pesat. Sedangkan, pada zaman Shalahuddin, ada buku manual militer karya AT-Thurtusi (570 H/1174 M) yang membahas keberhasilan menaklukan Yerussalem. Semenjak awal Islam memang menaruh perhatian khusus mengenai soal perang.

Dinasti Mamluk yang berkuasa di Mesir pada 1250 M hingga 1517 M juga menjadikan pos sebagai alat pertahanan. Guna mencegah invasi pasukan tentara Mongol di bawah komando Hulagu Khan pada medio abad ke-13 M, para insinyur Mamluk membangun menara pengawas di sepanjang rute pos Irak hingga Mesir.

Dinasti Mamluk mulai menggunakan merpati pos. Dengan menggunakan burung merpati sebagai pengantar pesan, pasukan Tentara Salib tak dapat mencegah masuknya pesan dari Kairo ke Irak. Merpati pos mampu mengantarkan surat dari Kairo ke Baghdad dalam waktu dua hari, tutur Lunde. Sejak itu, peradaban Barat juga mulai meniru layanan pos dengan merpati seperti yang digunakan penguasa Dinasti Mamluk.







Sejarah daulah ini hanya berlangsung sampai tahun 1517 M, ketika dikalahkan oleh Bani Utsmani, Daulah ini dibagi menjadi dua periode :

Pertama, periode kekuasaan Mamluk Bahri, sejak berdirinya (1250 M) sampai berakhirnya pemerintahan Hajji II tahun 1389 M.
Kedua periode kekuasaan Mamluk Burji, sejak berkuasanya Burquq untuk kedua kalinya tahun 1389 M sampai kerajaan ini dikalahkan oleh Bani Utsmani tahun 1517 M.


13.    
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/67/Osman_Gazi.jpg/220px-Osman_Gazi.jpg
Oesman I

Kesultanan Turki atau Turki saja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299
Kesultanan Turki
1299 – 1923

Sultan Utsmaniyah
1281–1326

Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru di Turki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.[12]
14.    
Kesultanan Mughal (bahasa Persia: شاهان مغول Shāhān-e Moġul; sebutan diri: گوركانى - Gūrkānī) adalah sebuah negara yang pada masa jayanya memerintah Afganistan, Balochistan, dan sebagian besar anak benua India antara 1526 dan 1857. Kesultanan ini didirikan oleh pemimpin Mongol, Barbur, pada tahun 1526, ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir dalam Pertempuran Panipat I. Kata mughal adalah versi Indo-Aryan dari Mongol. Agama rakyat Mughal adalah Islam.

Kesultanan ini sebagian besar ditaklukkan oleh Sher Shah pada masa Humayun, namun di bawah Akbar, kerajaan ini tumbuh pesat, dan terus berkembang sampai akhir pemerintahan Aurangzeb. Jahangir, anak Akbar, memerintah kerajaan ini antara 1605-1627. Pada Oktober 1627 Shah Jahan, anak dari Jahangir mewariskan tahta dan kerajaan yang luas dan kaya di India. Pada abad tersebut, ini mungkin merupakan kerajaan terbesar di dunia. Kaisar Mughal Shah Jahan, memerintahkan pembangunan Taj Mahal antara 1630-1653 di Agra, India.

Setelah kematian Aurangzeb pada tahun 1707, kesultanan ini mulai mengalami kemunduran, meskipun tetap berkuasa selama 150 tahun berikutnya. Pada 1739 dia dikalahkan oleh pasukan dari Persia dipimpin oleh Nadir Shah. Pada 1756 pasukan Ahmad Shah merampok Delhi lagi. Kerajaan Britania akhirnya membubarkannya pada 1857.
Kesultanan Mughal
1526 – 1857



15.    
Bukti yang paling dapat diandalkan tentang penyebaran awal Islam di Nusantara berasal dari tulisan di batu nisan dan sejumlah kesaksian peziarah. Nisan paling awal yang terbaca tertulis tahun 475 H (1082 M), meskipun milik seorang Muslim asing, ada keraguan apakah nisan tersebut tidak diangkut ke Jawa di masa setelah tahun tersebut. Bukti pertama Muslim pribumi Nusantara berasal dari Sumatera Utara, Marco Polo dalam perjalanan pulang dari China pada tahun 1292, melaporkan setidaknya satu kota Muslim,[4] dan bukti pertama tentang dinasti Muslim adalah nisan tertanggal tahun 696 H (1297 M), dari Sultan Malik al-Saleh, penguasa Muslim pertama Kesultanan Samudera Pasai, dengan batu nisan selanjutnya menunjukkan diteruskannya pemerintahan Islam. Kehadiran sekolah pemikiran Syafi'i, yang kemudian mendominasi Nusantara dilaporkan oleh Ibnu Battutah, seorang peziarah dari Maroko, tahun 1346. Dalam catatan perjalanannya, Ibnu Battutah menulis bahwa penguasa Samudera Pasai adalah seorang Muslim, yang melakukan kewajiban agamanya sekuat tenaga. Madh'hab yang digunakannya adalah Imam Syafi'i dengan kebiasaan yang sama ia lihat di India.[4]
Islam di Nusantara

16.    
Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521.
Kesultanan Pasai
1265 – 1521

17.    
Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke -16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Di masa jaya kekuasaannya membentang mencakup wilayah Maluku, Sulawesi bagian utara, timur dan tengah, bagian selatan kepulauan Filipina hingga sejauh Kepulauan Marshall di Pasifik.
Kesultanan Ternate
(1257 – Sekarang)
18.    
Kesultanan Malaka adalah sebuah Kerajaan Melayu yang pernah berdiri di Malaka, Malaysia. Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara, kemudian mencapai puncak kejayaan di abad ke 15 dengan menguasai jalur pelayaran Selat Malaka, sebelum ditaklukan oleh Portugal tahun 1511. Kejatuhan Malaka ini menjadi pintu masuknya kolonialisasi Eropa di kawasan Nusantara.
Kesultanan Malaka
1405 – 1511

Laporan dari kunjungan Laksamana Cheng Ho pada 1409, mengambarkan Islam telah mulai dianut oleh masyarakat Malaka,[4] sementara berdasarkan catatan Ming, penguasa Malaka mulai mengunakan gelar sultan muncul pada tahun 1455. Sedangkan dalam Sulalatus Salatin gelar sultan sudah mulai diperkenalkan oleh penganti berikutnya Raja Iskandar Syah, tokoh yang dianggap sama dengan Parameswara oleh beberapa sejarahwan.[5] Sementara dalam Pararaton disebutkan terdapat nama tokoh yang mirip yaitu Bhra Hyang Parameswara sebagai suami dari Ratu Majapahit, Ratu Suhita. Namun kontroversi identifikasi tokoh ini masih diperdebatkan sampai sekarang.
19.    
DEMAK
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c7/Masjid_demak.jpg/250px-Masjid_demak.jpg
Tahun 1475 M berdiri kota pelabuhan Demak di bawah Kerajaan Majapahit hingga tahun 1478 M.
RADEN PATAH
Memerintah 1475 – 1518 (7 Tahun)

PATI UNUS
Memerintah 1518 – 1521 (3 Tahun)

SULTAN TRENGGONO
Memerintah 1521 – 1548 (27 Tahun)


20.    
Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.[1]
Kesultanan Aceh
1496 – 1903

21.    
perkembangan Inderapura baru benar-benar dimulai saat Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Arus perdagangan yang tadinya melalui Selat Malaka sebagian besar beralih ke pantai barat Sumatera dan Selat Sunda. Perkembangan dan ekspansi Inderapura terutama ditunjang oleh lada.
Ujung Pagaruyung
Indrapura
1347 – 1792
22.    
Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah Kerajaan Melayu yang pernah berdiri, meliputi provinsi Sumatera Barat sekarang dan daerah-daerah di sekitarnya. Nama kerajaan ini dirujuk dari Tambo yang ada pada masyarakat Minangkabau, yaitu nama sebuah nagari yang bernama Pagaruyung,[1] dan juga dapat dirujuk dari inskripsi cap mohor Sultan Tangkal Alam Bagagar dari Pagaruyung,[1] yaitu pada tulisan beraksara Jawi dalam lingkaran bagian dalam yang berbunyi sebagai berikut: Sultan Tangkal Alam Bagagar ibnu Sultan Khalīfatullāh yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung Dārul Qarār Johan Berdaulat Zillullāh fīl 'Ālam.[2] Kerajaan ini runtuh pada masa Perang Padri, setelah ditandatanganinya perjanjian antara Kaum Adat dengan pihak Belanda yang menjadikan kawasan Kerajaan Pagaruyung berada dalam pengawasan Belanda.[3]

Sebelumnya kerajaan ini tergabung dalam Malayapura,[4] sebuah kerajaan yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman, yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi. Termasuk pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya
Pagaruyung Darul Qarar
1347 – 1825

23.    

Kesultanan Banten (1527–1813)
24.    

Kesultanan Kalinyamat (1527–1599)

25.    

Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)

26.    

Kesultanan Mataram (1588—1681)
27.    

Kesultanan Palembang (1659-1823)

28.    

Kesultanan Siak (1723-1945)
29.    


Kesultanan Pelalawan (1725-1946)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

JKW-PDIP

JKW-PDIP

THE BEST SPINNER




Entri Populer