Sumber Gambar: http://news.okezone.com
Pada awal pemerintahan Jokowi-JK, pemerintah mulai berpikir bahwa kekayaan negara dalam bentuk APBN akan bertambah dengan menghilangkan subsidi BBM. Sehingga alokasi dana untuk program pemerintah menjadi lebih besar dengan tidak lagi memberikan subsidi pada BBM.
Sumber Gambar: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/11/23/nfgx8d-jokowi-pamer-foto-dukungan-kenaikan-bbm-di-facebook
Beberapa hari setelah menaikkan BBM, yakni tanggal 23 Nopember 2014, Presiden Jokowi merasa bangga bisa menaikkan BBM dan menghapus subsidi BBM. Dia mengunggah salah satu foto yang berisi dukungan kepada pemerintah dalam menghapus BBM untuk digunakan lebih optimal bagi sektor-sektor lainnya, seperti pendidikan, dan kesejahteraan rakyat.
Pada pidatonya saat menaikkan BBM, Presiden Jokowi menyampaikan "Selama ini negara membutuhkan anggaran untuk membangung infrastruktur untuk membangun pendidikan dan kesehatan. Namun anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi
BBM. Sebagai konsekuensi dari pengalihan subsidi tersebut saya selaku
Presiden RI menetapkan harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 WIB,
terhitung sejak tanggal 18 November 2014.
Harga premium ditetapkan dari Rp6500 menjadi Rp8.500. Harga solar
ditetapkan dari Rp5500 menjadi Rp7500. Untuk rakyat kurang mampu
disiapkan perhitungan sosial berupa paket, kartu keluarga sejahtera,
kartu Indonsia Sehat, kartu Indonesia pintar, yang dapat untuk
menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi
produktif." (Jokowi, 2014)
Pidato Jokowi tersebut dibacakan pada Senin Malam, 17 Nopember 2014, naskah lengkapnya adalah sebagai berikut:
Assalamualaikum wr wb,t
Selamat malam salam sejahtera bagi kita semua.
Dari waktu ke waktu kita sebagai bangsa kerap dihadapkan pada pilihan sulit. Meski demikian kita harus memilih dan mengambil keputusan. Hari ini setelah melalui serangkaian pembahasan di sidkabpar, di kementrian teknis, di kemenko perekonomian dan di rapat terbatas di istana, pemerintah memutuskan untuk melakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif. Selama ini negara membutuhkan anggaran untuk membangung infrastruktur untuk membangun pendidikan dan kesehatan. Namun anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM. Sebagai konsekuensi dari pengalihan subsidi tersebut saya selaku Presiden RI menetapkan harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 WIB, terhitung sejak tanggal 18 November 2014.
Harga premium ditetapkan dari Rp6500 menjadi Rp8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp5500 menjadi Rp7500. Untuk rakyat kurang mampu disiapkan perhitungan sosial berupa paket, kartu keluarga sejahtera, kartu Indonsia Sehat, kartu Indonesia pintar, yang dapat untuk menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif. Pasti akan bermunculan pendapat yang setuju dan tidak setuju. Pemerintah sangat menghargai setiap masukan-masukan. Semoga keputusan pengalihan subsidi ke arah sektor produktif ini merupakan jalan terbuka untuk menghadirkan anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Demikian yang saya sampaikan.
Wassalamualaikum wr wb.
Setelah ini menteri terkait akan memberikan keterangan.
Terimakasih.
Saat ini muncul kebijakan baru diawal tahun baru 2015, bahkan bisa dikatakan merupakan "terompet" awal tahun 2015 berbunyi BBM DITURUNKAN.
Sumber Gambar: http://news.okezone.com/read/2014/12/31/337/1086434/bbm-turun-dpr-tetap-
lanjutkan-interpelasi-jokowi
BBM DITURUNKAN bukanlah suara demonstrans yang begitu "marak" terjadi sepanjang akhir 2014. BBM diturunkan merupakan kebijakan baru pemerintahan Jokowi ditengah menyambut malam tahun baru 2015, dan mulai berlaku di tanggal 1 Januari 2015.
Kali ini bukan Presiden Jokowi yang mengumumkan berita BBM ini. Penurunan BBM diumumkan oleh menteri-menteri dalam pemerintahan Jokowi.
Sumber Gambar: http://finance.detik.com/read/2014/12/31/113209/2790894/1034/harga-bbm-naik-
diumumkan-jokowi-saat-turun-diumumkan-para-menteri
Sehingga dengan demikian yang berlaku saat ini adalah bahwa mulai hari ini pukul 00.01 WIB, Kamis, 01 Januari 2015 harga bensin premium turun dari Rp 8.500/liter menjadi Rp 7.600/liter. Dan harga solar turun dari Rp 7.500/liter menjadi Rp 7.250/liter.
Pengumuman disampaikan pada malam hari Rabu, 18 Desember 2014 oleh para menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi), antara lain Menteri ESDM Sudirman Said, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menko Bidang Maritim Indroyono Soesilo, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Apakah akan tetap beralih ke pertamax setelah BBM premium saat ini kembali turun menjadi Rp 7.600/liter?
Banyak diantara pengguna sepeda motor telah beralih dari menggunakan premium ke pertamax saat premium dinaikan mulai 18 Nopember tahun lalu. Hal ini disebabkan karena harga pertamax yang harganya tidak terpaut jauh dengan premium, yang saat ini juga diturunkan menjadi Rp 9.600/liter, namun baru untuk wilayah Jabodetabek.
Pemilihan BBM pertamax ada yang juga dikarenakan kualitasnya lebih baik dibanding premium, disamping alasan teknik yakni antrian premium yang selalu panjang dan memakan banyak waktu.
Namun tidak perlu terburu-buru untuk kembali ke premium karena pada dasarnya pengguna pertamax akan memiliki kualitas kendaraan yang makin bagus, kecuali juga telah membantu pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Apalagi kedepan akan ada penghapusan premium sehingga lebih bagus untuk tetap menggunakan pertamax dengan niat juga untuk beramal kebaikan.
Good Luck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar